Pages

Rabu, 20 Mei 2015

Scare (2005)

Judul asli : Rap Nawng Sayawng Khwan 
Genre : Horor, thriller
Negara : Thailand
Tahun : 2005
Sutradara & Penulis : Pakphum Wongjinda
Pemain : 
Production Company : Sahamongkol Film International Co.LTD, Baa Ram Ewe


Sumber: wikipedia dan IMDb









Sekelompok mahasiswa mengadakan darmawisata ke pegunungan. Setibanya di sana, mereka justru dilarang memasuki hutan itu karena keadaan sedang nggak memungkinkan. Tapi salah seorang kakak kelas mereka (gue gak tau namanya, sebut aja si Songong yak? punteun..hehe) si songong ogah nurutin peringatan si penjaga. Tau-tau ada orang asing yang bersedia mandu asal dia diikutsertakan. Orang asing ini yang ngebawa mereka ke jalan lain. 





Memasuki hutan, mereka menemukan kayak tempat sesajen gitu. Sempet pada gak 
berani. Tapi si Songong itu keukeuh nekat. Endingnya, mereka semua pun memasuki hutan itu. Setelah menemukan tempat sesajen yang mistis, mereka pun juga menemukan peringatan kedua, yakni jembatan kayu (sebenernya kalo menurut gue, dari sepintas lalu aja udah gak meyakinkan, tapi namanya juga filmnya baru mulai koo..hehe). Sopir pun ragu dengan kondisi jembatan kayak begono. Tapi, si pemandu asing membujuk mereka supaya tetap meneruskan perjalanan. Dia bahkan turun dari bus supaya bisa memandu. Bus pun melanjutkan perjalanan dengan mengarungi jembatan itu. Dilalahnya, jembatan pun rubuh. Beberapa mahasiswa termasuk supir tewas seketika. 

Adegan menegangkan yang pertama

Mahasiswa yang masih hidup berusaha bertahan. Namun, kelompok mahasiswa ini terpecah menjadi 2. Yang lainnya berkumpul, sementara si Songong dan kedua temannya yang juga songong memisahkan diri. Baik kelompok songong maupun kelompok mahasiswa yang baik-baik tidak lepas dari suasana mencekam dan hawa kematian. Dan mereka pun mati satu per satu secara mengenaskan. Rupanya kejadian yang menimpa mereka ini akibat ulah psikopat yang ternyata salah satunya adalah pemandu asing tadi. 

Setelah melalui perlawanan sengit, tersisa 5 mahasiswa. Mereka bergegas pulang. Di tengah perjalanan, mereka kembali diserang psikopat. Lah tadi bukannya kedua psikopatnya udah pada mati? Lha ini siapa lagi?? Hahaha.... tenang, ciri khas film-film bergenre thriller kan emang pasti begitu, menjelang akhir always ditegangkan suasananya. Tapi, yang membedakan ending dari film thriller lainnya, yakni jawaban semuanya justru ada di saat tegang itu. Ternyata, semuanya ini hanya games, tapi games live or dead. Sekilas mengingatkan gue akan film Cabin in the woods (2012) hehe... settingan agak mirip, tapi jelas banyak bedalaaah.... hehehe... Bagi lo lo yang penggemar film horor thriller, monggo nonton, nuansa horornya dapet, cuman rada sadis sih (jujur gue kurang sreg sama kesadisannya)... 

Nih trailernya: 


Selasa, 19 Mei 2015

Oh My Ghost: The friendship story

Judul asli : OMG khun phi chuay 
Tahun : 2013
Pemain : Sudarat Butrprom, Cris Horwang, Kohtee Aramboy, Kom Chauncheun, Sakuntala Thianphairot
Sutradara : Puttipong Promsakha Na Sakolnakorn 
Genre : Komedi
Negara : Thailand
Production Company : Sahamongkolfilm International Company Limited  




Sumber: IMDb 

Kitty (Sudarat "Tukky" Butrprom) adalah seorang gadis yang terbilang "pas-pasan" tapi ingin terlihat cantik dan menjadi bintang. Tiap kali ikut audisi, tiap kali ditolak, tiap kali juga ia terkena perlakuan "konyol" tapi kocaaaak asli. Dia juga sering dihina oleh 3 temennya yang cantik-cantik, sebut aja trio macan yak (jujur gue gak tau nama mereka soalnya gak ada subtitlenya. Sorry banget ya reviewnya gak lengkap hehehe....). Ia akhirnya berteman dekat dengan hantu Bee (Cris Horwang) sejak membeli wig/rambut palsu yang nggak lain adalah bagian dari potongan rambut Bee. Hal-hal konyol bin ngakak banyak terjadi seperti pergi ke paranormal yang dilalahnya malah takut sama Bee. Tapi justru persahabatan Kitty dan Bee malah terjalin erat seiring banyaknya kejadian konyol. Di sisi lain, Bee ini butuh banget bantuan si Kitty buat nyadarin Gon, suaminya. Kitty pun bersedia menolongnya. Adegan-adegan kocak semakin banyak lagi ketika Kitty berusaha membantu memenuhi keinginan Bee (biarpun gak ada subtitle, konyolnya tetep kerasa sampe bikin perut muleeeessss hahahaha....). 

Bee (Cris Horwang)

Trio macan versi Oh My Ghost

Gak hanya itu, hantu Bee ini soliiiid banget. Dia juga bantuin Kitty buat menangin audisi. Selain itu, berkat Bee, Kitty nggak lagi dihina oleh 3 cewek cantik tapi songong tadi. 

http://en.mvpfilms.vn/

Film ini gak berat kok, alurnya gampang banget buat dimengerti. Gak perlu pake text aja, perut lo lo pade dijamin bakal mules gegara ketawa. Selain itu, buat yang paling benci film horor, gue rekomendasiin buat nonton ini. Why??? Film ini kagak serem sama sekali!! Gue jamiiiin.... Yang ada gue bakal rekomendasiin elu-elu semua buat nyiapin balsem atau minyak angin buat diolesin ke perut biar gak sakit pas ketawa hahahahaha... Selain hal-hal yang sifatnya menghibur, film ini juga memuat pesan moral tentang arti persahabatan, kepercayaan, dan kesetiaan. Gue kagum sama Thailand karena negara itu mampu mengorbitkan artis-artis yang kalo menurut gue "biasa" malah jadi luar biasa melalui talenta si artis itu. Jadi kepikiran, kapan ya negara gue bisa kayak gitu. Dimana artis-artisnya gak cuman ngandelin cakep, ganteng, cantik, imut, blablabalaaaa....... hmfh.... 

   

Special ID: Polisi atau Gengster?

DONNIE YEN emang idola gue yang paling top setelah TONY JAA, setelah sukses memerankan sosok master Wing Chun di Ip Man 1 dan 2 dan sosok pejuang Chen Zen di Legend of The Fist: Return of Chen Zen, kini aktor kungfu itu menjungkir-balikkan karakternya sebagai Gengster. Nah loh?? Kok bisa??? Tapi tenang aja, gengster itu cuman luarnya, dalemnya mah dia polisi. Yaa lebih tepatnya polisi yang menyamar.

http://twitchfilm.com/

Dragon Chan (Donnie Yen) adalah seorang polisi yang menyamar sebagai anggota gengster yang juga sangat disegani. Walaupun dirinya bertugas sebagai mata-mata kepolisian Hongkong, tapi Chan juga sering membantu anak buahnya yang tak lain adalah preman-preman yang terancam nyawanya oleh kerena anggota gengster lainnya. Chan ini sosok gengster yang jagooo banget berkelahi (Udah pasti dooong siapa dulu aktornya... My Hero hahaha). Chan ini ditugaskan untuk memata-matai kepala gengster Xiong (Collin Chou), yang telah lama menjadi incaran kepolisian Hongkong. Oiya... buat penggemar film Flash Point (2007) pasti inget banget sama duet 2 fighter ini hehehe.....

Dragon Chan (Donnie Yen ) dan Xiong (Collin Chou)

Lama kelamaan, Chan pun jenuh. Ia mendesak kepalanya untuk segera mengembalikannya ke kepolisian agar ia dapat menjalani kehidupan normal dan ibunya tidak terancam. Namun pada akhirnya, ia justru dipindahkan ke Cina dan bekerja sama dengan unit kepolisian Cina, yang diketuai oleh Fang Jing (Jing Tian), polisi yang cantik namun gesit dan sangat jitu dalam menembak (Eits..bukan nembak dalam arti lain loooh). Kepergiannya ke Cina ini juga sebenernya juga atas perintah Xiong untuk menyelidiki Sunny (ANDY ON) yang dicurigai merampas 'barang dagangan' mereka. 

                   Fang Jing (Jing Tian) dan Sunny (Andy On). 

Yang namanya pertama kali bekerja sama pastilah ada saatnya kles, begitupula dengan tim ini. Awalnya mereka always debat. Intinya sih, Chan itu orang lapangan, dia lebih tahu secara teknis dibanding Fang Jing yang hanya tahu teori. Ketika Chan ingin menyelidiki Sunny, justru Xiong diam-diam berniat mengadu domba mereka dengan menyewa penembak jitu (yang punya dendam ke Sunny) pas banget ketika Chan sedang makan malam dengan Sunny beserta anggota gengnya. Sunny mengira bahwa Chan berniat membunuhnya. Buk! Buk! Buk! Terjadilah adegan action yang mengagumkan. Kalo lo lo pade nonton yang scene ini, dijamin bakal melek deh... Dijamiin seruuu!!!

Penyelidikan pun nyaris membawa titik terang, tapi sayangnya, ketika semuanya hampir terungkap, eeh... identitas Chan sebagai polisi pun diketahui oleh Sunny. Chan galau... seperti biasa, kalo dah ada mata-mata kepolisian, pilihannya tinggal 2: dia yang mati atau dia+keluarga dia yang mati. Dan bener aja dong. Ibunya Chan jadi sasaran amuk si Sunny (beuuuh.... tegaan amat ya). Chan buru-buru membawa ibunya ke rumah sakit (disini gue terharu banget). Tapi 1 hal yang bikin Chan kecewa 


(gue juga samaaa kecewanya), dia udah berkorban banyak untuk kepolisian, tapi kepolisian gak menjamin keselamatan keluarganya. Bahkan ketika Chan meminta kehidupannya kembali seperti semula, kepolisian malah menekannya untuk terus beroperasi. Chan yang dendam mencari Sunny untuk membalaskan perbuatannya terhadap ibunya. Di sisi lain, Fang Jing, yang amat memahami perasaan Chan akhirnya menangkap Xiong. (gileee.... ni cewe solid juga yaak.... eh solid apa cinta niih).

Ini nih potret-potret final fight Chan dengan Sunny. Bagi lo yang hobi action, gue wajibin nonton ini. Hehe... Di sini, Donnie Yen ngegabungin teknik boxing, Brazillian Ninjutsu, sama Taek Kwon Do. Mantep dah pokonya...




Menurut gue, film ini pas banget buat lo lo yang hobi banget sama action (kayak gue hehe...), walaupun dengan permasalah yang hampir seragam (ala film action Hongkong): Polisi vs mafia. Tapi bagi gue, film ini menghadirkan sosok lain dari Donnie Yen yang biasanya terlihat "baik" dan wibawa. Di film ini kita bisa melihat Donnie Yen bisa secara ciamik memainkan peran polisi Chan yang tergolong liar dan terkesan brutal namun memiliki hati yang polos dan bersih sebagaimana jiwa polisi. Tapi kalo menurut pengamatan gue, koreografi laganya gak jauh beda dengan 2 film Donnie Yen sebelumnya yakni Sha Po Lang (Kill Zone) dan Flash Point. Yang bikin gue betah nonton aksi laganya Donnie Yen itu, semua terlihat clear, shot-shot nggak berlebihan tapi kita bisa merasakan perasaan Donnie Yen ketika bertarung. Hehe... jujur kalo gue sih, kurang suka kalo adegan laga itu banyak variasi shotnya. Yang ada gue kurang paham alur gerakan-gerakannya (ala Barat) eh ujung-ujungnya si lawan udah kebanting. Well, selamat menonton kawand....  

Trailer Special ID


Sabtu, 07 Maret 2015

"Raanjhanaa" Love But Hurt



Iseng mampir ke india (dalam mimpi) setelah kelar menjelajah Thailand (hoho...) nemu film Raanjhanaa. Ini dia posternya yang berhasil gue searching di google: 

http://cdn.koimoi.com/wp-content/new-galleries/2013/06/Raanjhanaa-New-Poster.jpg

Film ini menceritakan tentang Kundan Shankar (Dhanush), seorang pemuda ceria yang sangat ekspresif, namun sedikit kasar dan bandel, yang kemudian jatuh cinta setengah mati terhadap Zoya Haider (Sonam Kapoor). Kundan mati-matian mengejar cinta si gadis hingga rela ditampar sebanyak 17 kali (Wooowwww..... eta pipi ato bantalan tinju yak???) dan si Kundan ini gak pernah nyerah barang sedetik pun walau hasilnya ia selalu dapet malu besar lantaran sering ditampar di depan banyak orang (Haha..... beneran ada cowok kayak gini gak yaaa???) Alhasil, dia pun berhasil mendapatkan cinta si gadis setelah berhasil meyakinkannya dengan memotong nadinya di hadapan Zoya. Namun sayangnya, keluarga si gadis gak setuju lantaran perbedaan agama (Kundan Hindu, sedangkan Zoya Islam). Orang tua si gadis pun memindahkan Zoya ke Aligahr. Tinggallah Kundan yang bersabar menunggu Zoya.

Ketika Zoya pergi, Kundan berjanji untuk menunggunya (So Sweeeeettt....)

Delapan tahun pun berlalu. Kundan ceritanya udah tumbuh dewasa. Namun, hatinya cuma terpaku pada Zoya walau Bindiya acap kali menggodanya (Si Bindiya ini agresif buanget, tapi kalo gue nilai dia itu 100 kali lebih baik daripada Zoya buat sosok istri Kundan, tapi.... cinta emang buta sih broow...). Sayang, kesetiaan Kundan berbuah pahit karena pertama, Zoya sendiri pas ketemu pertama kali dengan Kundan (setelah 8 tahun berpisah), dia gak ngenalin Kundan, yang artinya Zoya udah ngelupain Kundan (gondok amat yaa...); kedua, Zoya ternyata sudah punya pacar bernama Akram alias Jasjeet (Abhay Deol),  mahasiswa 1 kampus dengannya sekaligus aktivis. Kundan pun patah hati hingga nyaris bunuh diri. 


Zoya meminta maaf karena ia tidak bisa mencintai Kundan atas alasan perbedaan agama. Zoya sendiri masih galau karena keluarganya masih tidak menyetujui hubungan dirinya dengan Akram. Kundan yang pandai berdiplomasi, pergi meyakinkan ayah Zoya agar merestui hubungan Zoya dan Akram. Akhirnya, ayah Zoya setuju. Zoya dan Akram pun berniat melangsungkan pernikahan.
Ketika itu, Kundan pun bersumpah bahwa ia akan menikah dengan wanita lain, dengan catatan: walau apapun yang terjadi di dalam hatinya tetap hanya ada Zoya (keliwat setia nih ni cowo, ckckck...). Dengan berat hati, Kundan memutuskan untuk menikahi Bindiya di hari pernikahan Zoya (Kasian juga ya si Bindiya, cintanya sebagai pelarian doang... tapi dia mah mau-mau aja lagi!! hadeuuuh...). 


Di hari pernikahannya, Kundan mengetahui bahwa Akram bukan seorang Muslim, ia juga beragama hindu dan memiliki nama asli Jasjeet. Kundan yang emosian meninggalkan pernikahannya dan mengacaukan pernikahan Zoya dengan membeberkan sosok Akram di hadapan keluarga besar mereka. Hingga akhirnya pernikahan Zoya dan Akram batal. Akibat perbuatannya, Zoya pun nyaris bunuh diri, sedangkan Akram digebukin oleh keluarga besar Zoya dan tubuhnya dibuang di pinggir rel kereta. 



Kundan menyadari perbuatannya telah melukai Zoya. Kundan pun menolong Akram dan membawanya ke rumah sakit. Ketika sadar, Akram memberi tahu Kundan bahwa dirinya telah menjadi muallaf, karena itulah dia menikahi Zoya. Kundan sangat menyesal. Ia berjanji untuk menyatukan Akram dan Zoya. Tapi sayangnya, setibanya di kediaman Akram, Akram telah tiada. Kundan semakin merasa bersalah.  Zoya pun semakin membencinya dan tidak menghiraukan keberadaannya. 

Kundan sendiri tidak bisa pulang ke kampung halamannya karena dirinya telah mengacaukan hari pernikahannya sendiri sehingga keluarga besarnya gak ingin ngeliat dia lagi. Ia hanya bisa mengikuti Zoya kemanapun ia pergi. Sampai akhirnya Kundan berada di tengah-tengah partai AICP, partai yang didirikan oleh mendiang Jasjeet. Di sanalah, kemampuannya dalam berdiplomasi semakin terlihat dan selalu berhasil menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi partai. Baik anggota partai maupun masyarakat sangat mengagumi sosok Kundan (biarpun tidak demikian halnya dengan Zoya). Hingga akhinya pamor Zoya sebagai ketua partai pun terkalahkan. Zoya semakin membenci Kundan. Hingga akhirnya, Zoya bekerja sama dengan seorang politikus busuk untuk membunuh Kundan. Zoya dengan licik meembuat Kundan agar masuk ke dalam perangkapnya. Ketika Kundan sedang kampanye, terjadi kerusuhan yang berujung tertembaknya Kundan. 


Walau masih diliputi kebencian, sebenarnya Zoya sendiri masih memiliki perasaan terhadap Kundan. Walau puas, Zoya tetap menyesal. Zoya mengakui perbuatannya dalam jumpa pers. Yang paling klimaks dalam film ini adalah ketika Zoya mengetahui bahwa sebenernya Kundan sudah mengetahui rencana pembunuhan dirinya yang melibatkan dirinya. Pada akhirnya, Zoya hanya bisa meneteskan air matanya di depan tubuh Kundan. 

 
Adegan ini nih yang bikin mata gue berkaca-kaca 

Awal gue nonton film ini sih rada bete lantaran temanya yang cinta-cintaan. Maklum, habis kelar nonton "Pornprom Aon-la-waeng" rada gimana gitu kalo nonton yang temanya sama hahaha..... Tapi  rasa bete gue ilang pas masuk pertengahan karena tema cinta-cintaannya tuh gak monoton banget: ada intrik politik, dendam kesumat.... menurut gue, film ini bagus juga buat hiburan sekaligus pelajaran. Terlalu cinta nyampe segitunya pan nggak baek juga. Ya... kadang apa yang kita harapin gak semua bakal didapet. Coba kalo dari awal Kundan bisa ngendaliin diri mungkin aja kehidupannya bakal lebih baik, hehe.... oke dah met nonton ni film yaa... eh eh jangan lupa sedia tisu! Bagian endingnya lumayan bikin nangis looohhh hehe.... 




Jumat, 06 Februari 2015

Kesemsem sama Thai Lakorn "BANGRAJUN" di TV 3 : Kepahlawanan dan Cinta

Berawal dari  rasa nek gumek hueek gimana gituu sama yang namanya skripsi. Nyampe ngeliat skripsi aja berasa nguantuuukk buangets (maklum, semakin stres daku akan semakin tidur haha...^_^) Akhirnya kuputuskan (bahasa cinta-cintaan) untuk "Blusukan" dengan pesawat terbang "Dreaming Air" dan ketika bangun sudah menginjakkan kaki di tanah Maya (dunia Maya, haha.. ^ ^ ) Ketemulaah.... BANGRAJUN (Bacanya: Bangrajan). Ini die gambarnya: 

                                   Sumber: http://i.ytimg.com/vi/EQmzHBIPVgM/mqdefault.jpg

Serial ini merupakan serial kolosal asal Thailand yang ditayangkan di TV 3, cuman karena gue gak paham huruf dan penanggalan thailand, jadi gue gak tau ni serial tayang jam berapa. Tapi yang jelas, gue sering dapet episode terbaru di Youtube setiap Senin sama Selasa. Serial ini menceritakan delapan pasang tokoh yakni Thap, Khap, Sang, Chai, Fang, Feung, Juan, dan Sapai yang memiliki persoalan bertema romance dimana mereka juga harus berjuang melawan ekspansi Birma (kalo gak salah yak, maklum, gue nonton tanpa subtitle). Nih pemainnya.

        

Konflik percintaan dalam serial ini bermula dari Thap dan Feung yang awalnya menjadi sepasang kekasih. Tapi entah kenapa Feung akhirnya lebih memilih bersama Khap (disini sangat sangat gak ngerti soalnya, bahasa Thai dan gak ada sub) dan Thap berjiwa besar mengikhlaskan mereka.

                        
Gue sempet bete juga sih karena si Feung itu plin plan haha. Tapi gak papa deh, yang penting doi udah milih Khap (Abang idola gue sejak nonton First Kiss haha....). Selain itu, konflik percintaan yang paling menarik tuh ternyata si Fang udah lama suka sama si Thap, cuman patah hati karena Thap selama ini milih kakaknya (Feung). Tapi emang dasar jodoh gak kemana, ujung-ujungnya, cinta Fang ke Thap terbalaskan kook malah so sweet. 


Selain cinta segiempat (bener gak? apa segitiga nih??), ada lagi kisah cinta yang sweet romantis banget tapi sayangnya takdir berkata lain. Mereka adalah pasangan Chai dan Sapai. Sapai adalah gadis yang dewasa dan lembut tapi sangat setia pada negara loh. Chai juga sama, tapi sayangnya, Chai adalah prajurit Birma yang menjadi mata-mata di markas bangrajan. 


Nah... pasangan terakhir adalah Sang dan Juan yang menjadi pasangan favorit gue. Mereka tuh so sweeeeeetttt buangeets. Sang dan Juan itu sebenernya sama-sama rada kekanak-kanakan tapi bedanya, Sang itu awalnya gengsiaaaan banget. Dia itu sebenernya orangnya perhatian banget, cuman dia gengsi nunjukinnya makanya dia hobi ngomel-ngomel dan terkesan kasar (anti-tatakrama). Tapi di sisi lain, Juan juga sayang banget sama Sang cuman dia benci sifat Sang yang pemabuk dan kan awal-awalnya hubungan Sang dengan Thap (kakaknya) kurang baik. Makanya Juan menghargai kakaknya dengan gak ungkapin perasaannya ke Sang. 


Tapi selain romantismenya, yang gue senengin dari serial ini adalah unsur-unsur patriotisme dan actionnya. Walaupun sebagian besar artis dalam serial ini bukan artis laga, tapi mereka betul-betul melakoni adegan laga dan bener-bener mengaplikasikan gerakan-gerakan muay thai yang menjadi ciri khas bela diri Thailand. Jadi keinget serial-serial kolosal kita yang malah lebih banyak menggunakan bela diri luar ketimbang pencak silat (T_T) hiks..hiks... malah ada yg di film-in dan itu kungfu bangeet... huaaa.... Selain itu, yang jadi sorotan utama gue adalah tokoh utama pria dalam serial ini, yaitu Toey yang berperan sebagai Thap. 

 

Sebagai aktor muda, Toey sangat piawai menghidupkan jiwa ksatria dari sosok Thap yang juga merupakan anggota bangrajun. Selain itu, aktor kelahiran 1992 ini mampu menunjukkan sosok Thap yang dewasa dan arif. Di antara Phet, Art, dan Panjan, Toey-lah yang terlihat paling mahir Muay Thai. Melihat Toey serasa melihat Iko Uwais, heheee..... tapi tenang, Bang Iko masih lebih cool koook... heheee... Eh tapi yang bikin gue cengok, di serial ini, Toey berperan sebagai kakak Juan (Beau), padahal sebenernya, Beau tuh lebih tua 7 tahun dari Toey. Haha.... gak ngira, ternyata P'Beau itu babyface bangeeet. Jujur sebelum gue cek di asianfuse wiki, gue sempet ngira kalo cewe yang tertua itu si Feung (Prang) dan cowo tertua itu si Thap (Toey) sedangkan cewe termuda itu Juan (Beau) dan cowo termuda Sang (Panjan). Padahal mah cewe tertua itu P'Noon (sebagai Sapai), cewe termuda Prang dan Wawwa, serta cowo tertua P'Artt dan cowo termuda adalah Toey. Hahaaa.... sumpeh ya, aktingnya mereka tuh meyakinkan bangetss nyampe umur asli mereka aja gue gak ketara. Hahaaaa......
So, buat kalian pecinta Thailand (Lakorn, Film, Sitkom) gue rekomendasiin banget buat nonton serial Lakorn ini. Dijamin gak akan bosen kok. Cuman kudu sabar aja ya, karena gak ada subtitlenya. Gue udah coba nyari di google trus di situs subscene tapi tetep nihil. Walaupun begitu, screenplay serial ini bagus kok, jadi kalian bakal ngerti alurnya. Gue aja yang "linglung-an" bisa kooo... hehe... Selamat menonton yaa... mangga, nonton di Youtube.com, channel 3.....






Kamis, 01 Januari 2015

Pendekar Tongkat Emas



Hello guys!! Baru bisa bikin blog aku udah keranjingan bikin-bikin postingan (hehe..., harap maklumi orang udik nan ndeso ini yaa) Oke, aku bakal langsung aja ngebahas film favorit aku yang bikin "Syndorme Movie Maker"-ku kambuh lagi, tapi kali ini kambuhnya bikin aku semangat kebutin draft skripsiku di tengah kondisi fisikku yang drop (kok jadi curhat??)

Film ini menceritakan tentang sebuah perguruan Tongkat Emas yang didirikan oleh Cempaka (Christine Hakim) sang pendekar Tongkat Emas. Dia memiliki 4 orang murid yang terdiri dari Biru (Reza Rahardian), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia), dan Angin (Aria Kusumah). Keempat murid Cempaka merupakan putra-putri dari orang-orang yang berhasil dikalahkannya. Suatu hari, Cempaka menyerahkan tongkat emas dan berniat menurunkan jurus melingkar bumi pada Dara. Hal ini membuat sepasang kekasih Biru dan Gerhana berang. Mereka bahkan meracuni Cempaka diam-diam. Ketika Cempaka hendak pergi meninggalkan perguruan bersama Dara dan Angin untuk mewariskan ilmunya, Biru dan Gerhana menyerangnya. Kondisi Cempaka yang semakin lemah membuatnya tewas di tangan Biru dan Gerhana. Sementara Dara dan Angin diperintahkan oleh Cempaka (sebelum mati) untuk melarikan diri dengan menjaga tongkat emas dan mencari Pendekar Naga Putih. Dara dan Angin diselamatkan oleh Elang (Nicholas Saputra).
Di sisi lain, Biru dan Gerhana bergabung dengan Perguruan Sayap Merah dan menyebar fitnah bahwa Dara dan Angin telah membunuh pendekar Tongkat Emas dan mencuri tongkat emas. Dara dan Angin mulai diburu penduduk. Hingga akhirnya, Angin menyerahkan diri demi menyelamatkan Dara. Dara tidak menyerah, ia berusaha menyelamatkan adik seperguruannya dari Biru dan Gerhana dengan menyerahkan tongkat emas. Belum puas mendapatkan yang diinginkannya, Biru dan Gerhana justru berniat menghabisi Dara dan Angin. Sayangnya, ilmu silat Dara dan Angin masih jauh di bawah Biru dan Gerhana. Angin tidak memiliki pilihan lain selain menotok jalan darah Dara dan menyerahkan dirinya. Angin pun tewas di tangan Biru dan Gerhana.
Biru dan Gerhana menguasai Perguruan Sayap Merah setelah berhasil meracuni pimpinan perguruan dan mendapatkan tongkat emas. Tak hanya itu, mereka berniat menguasai dunia persilatan. Korban pun berjatuhan, baik pendekar maupun rakyat jelata. Bahkan datuk-datuk persilatan pun juga turut menjadi korban mereka. Hal ini menggugah hati Elang untuk melanggar sumpahnya dan mengungkapkan jati dirinya. Elang adalah putra kandung Cempaka dan Naga Putih (Darius Sinathrya). Jurus melingkar bumi merupakan jurus berpasangan dan Elang bersedia mengajarkannya pada Dara sekaligus menjadi pasangannya dalam melancarkan jurus itu.
Setelah berhasil menguasai jurus melingkar bumi, Dara dan Elang mendatangi Perguruan Sayap Merah untuk menantang mereka. Pertarungan sengit pun terjadi. Kemampuan Dara meningkat pesat. Ia bahkan dapat mengalahkan Gerhana. Pada dasarnya, Biru dan Gerhana hanya mendapatkan tongkat emasnya saja tanpa menguasai jurus pamungkasnya, sedangkan Dara dan Elang walau tidak menggenggam tongkat emas namun mereka menguasai jurus melingkar bumi. Takdir pun berkata lain, tongkat emas jatuh ke tangan Elang dan Dara sehingga mereka dapat melancarkan jurus melingkar bumi yang mampu mengalahkan Biru.      
Film ini diakhiri dengan berpisahnya Dara dan Elang. Dara melanjutkan Perguruan Tongkat Emas dengan mengangkat putri Bayu dan Gerhana sebagai muridnya, sedangkan Elang pergi menjalani hukumannya karena telah melanggar sumpahnya.

Komentar aku mengenai film ini sepertinyaaa.... gak ada kata lain selain VERY VERY EXCELLENT. Jujur aja saat menyaksikan adegan-adegan laganya saya sampe gak ngedipin mata saking bagusnya, serasa melihat Donnie Yen (14 Blades), Jackie Chen (Shaolin Temple), dan Tony Jaa (Ong Bak) berlaga huaa... akhirnya ada juga film silat Indonesia yang bagus tanpa memerlihatkan kesadisan. Saya salut banget sama produksinya yang konon katanya miliaran. Dan para aktor pun bersungguh-sungguh menjalani proses shooting (bisa dilihat di behind the scene-nya), dari bulan Oktober 2013 dan 2 bulan latihan koreografinya. Jujur aja, saya dari 2010 (habis nonton Jumong Prince of The Legend) selalu bercita-cita pengen bikin film laga kolosal (nyampe kebawa mimpi, eh.. kuliah saya juga keganggu makanya gak lulus-lulus hehe...). Udah ah, curhat ane diberhentiin dulu yak!
Dari segi ceritanya, menurut saya skenario film ini cukup kuat karena ketika saya menonton di bioskop, saya lihat penonton pada dibikin betah sampe film ini selesai (termasuk saya). Dan film ini kaya akan moral: ketamakan dan kesetiaan akan kebaikan dan kebenaran, dimana pasti menjadi ciri khas film-film silat. Tapi untuk filosofi silatnya, punteun banget, masih belum masuk. Satu-satunya film seni beladiri Indonesia yang mulai kental dengan filosofi silatnya itu Merantau. Tapi nilai-nilai moral sebagai ciri khas film silat sudah ada kok.
Ngomong-ngomong soal silat, kalo saya cermatin, beberapa adegan laga ada yang ritme-nya kecepetan jadi sebagai penonton terkadang rada bingung, ini habis tendang, pukul, trus apa lagi? Nah menurut saya, mungkin sebaiknya ritmenya agak lebih lambat, seperti dalam film Sha Po Lang (Kill Zone). Selain ritme yang agak pelan, perlu juga dibuat adegan slow motion pada beberapa adegan laga, misal ketika memukul yang membuat lawan kewalahan. Hal ini juga pernah saya liat pas di film Ip Man 1 & 2 sama Tom Yum Goong. Tapi di luar itu semuanya tampak sempurna. Jujur baru kali ini saya nonton film laga kolosal Indonesia yang koreografinya mantep. Tapi sebenernya saya juga rada kecewa setelah liat koreografinya yang ketara banget sama gerakan Wushu dan Shaolin (kungfu). Karena ini latarnya Indonesia, saya lebih suka kalo Pencak Silat yang digunakan dalam koreografinya. Toh Pencak Silat itu memang asli Indonesia dan banyak perguruan yang juga menggunakan jurus toya seperti Perisai Diri, Setia Hati Teratai, dll. Kemaren ada yang ngomong sama saya kalo Silat kita asalnya dari Tiongkok. Waduuuh... salah besar tuh! Tiongkok mah kungfu, kita asli Pencak Silat, dari masa Sriwijaya vs Tarumanegara dan Kalingga, dinasti Sanjaya sampe Rajasa, era Demak sampe sekarang, silat dan ilmu kanuragan tetep asli Indonesia. Biarpun gerakan terkadang ada yang mirip, itu karena akulturasi budaya ketika pendekar Tiongkok (yang banyak juga pedagang) datang ke Indonesia dan kita juga menerima mereka dalam berdagang, selain itu kan anatomi tubuh manusia sama hehe....
Well, tapi saya tetep bangga sama flm Pendekar Tongkat Emas karena mereka bersedia menggarap film ini dengan serius dan sangat baik. Saya berharap akan lebih banyak lagi film-film berkualitas seperti ini di Indonesia dan bisa menembus box office, amiiiiin......

Database film:
Pemain :

  • Eva Celia sebagai Dara
  • Nicholas Saputra sebagai Elang 
  • Reza Rahardian sebagai Biru
  • Tara Basro sebagai Gerhana
  • Aria Kusumah sebagai Angin
  • Christine Hakim sebagai Cempaka
Pemain lain: Slamet Rahardjo, Darius Sinathrya, Prisia Nasution (Cempaka muda), Wani Dharmawan, Landung Simatupang
Tahun produksi: 2014
Sutradara : Ifa Isfansyah
Produser: Mira Lesmana, Riri Riza, 
Skenario: Jujur Prananto
Pengembangan cerita: Mira Lesmana, Riri Riza, Ifa Isfansyah, Eddie Cahyono. 
(Dikutip dari berbagai sumber)

Happy New Year 2015

Guys, welcome to 2015!!!

Akhirnya 2015 datang juga...
Hmm... jika merenung dan flashback ke 2014 (gaya filsuf ceritanya hehe..) tahun itu merupakan tahun terberaaaaat 200 kg (lebay amatan) bagi gue hehe... maklum, tahun ini gue masuk skripsi.
Banyak banget sih ujian kehidupannya di tahun ini.
Bude gue pernah nasihatin gue kalo tahun ini gue bakal banyak cobaan, sempet sih gue ngerasa gimana gitu.
Tapi yaudahlaah... toh kodrat manusia kan diuji dan diingatkan, bonusnya adalah hikmah. Yaa... sebagai manusia biasa gue cuma bisa metik hikmah dan mohon kekuatan sama Allah.
Alhamdulillahnya gue berhasil melewati 2014 karena kebaikan Allah hehehe.... biarpun gue masih belum kelar kuliah (hiks...hiks...hiks...)
Udah ah, cukup galaunya!!! Udah tahun baru, kudu buka lembaran baru, semangat baru (Henshin!!!), hehehe.... mudah-mudahan segalanya di tahun ini dilancarkan, dimudahkan, dan berjalan sesuai harapan amiiiiin Ya Allah....